Surah Al-Qasas Ayat 55
وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى الْجٰهِلِيْنَ ٥٥
55. Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.”
Tafsir
Ayat ini menerangkan tentang sifat yang ketiga dari orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah yaitu apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, baik mengenai urusan dunia maupun akhirat, seperti cacian, cemoohan, dan sebagainya, mereka berpaling dan tidak melayaninya. Apabila mereka diperlakukan kasar atau disakiti dengan kata-kata atau perbuatan, mereka tidak membalasnya dengan tindakan serupa. Akan tetapi, mereka menghadapinya dengan tenang dan berkata, “Bagi kami amal-amal kami, kamu tidak akan diberi pahala dan tidak pula diganjar karenanya. Bagimu amal-amalmu, kami tidak akan menuntut sedikit pun dari perbuatan itu, dan tidak akan berusaha membalasnya. Kedamaian atasmu, kami tidak ingin berbuat sebagaimana kamu berbuat.” Firman Allah:
Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya. (al-Furqan/25: 72)
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishak bahwa telah berkunjung kepada Rasulullah di Mekah dua puluh orang lebih dari kaum Nasara Habasyah setelah mendengar berita tentang beliau. Mereka menemui Nabi di dalam masjid, kemudian mereka duduk bersama-sama. Di sekeliling Ka’bah pada waktu itu tokoh-tokoh kaum Quraisy sedang duduk berkumpul. Rasulullah kemudian menyeru kaum Nasara Habasyah untuk beriman kepada Allah dan membacakan kepada mereka Al-Qur’an. Setelah mereka mendengar ayat-ayat Al-Qur’an, mereka menangis tersedu-sedu dan dengan spontan beriman kepada Allah serta percaya kepada beliau dan membenarkannya. Mereka mengetahui bahwa sifat-sifat yang mereka saksikan pada diri Rasulullah sama dengan sifat-sifat yang telah diterangkan di dalam kitab suci mereka.
Ketika meninggalkan Nabi Muhammad, mereka dicegat oleh Abu Jahal bin Hisyam dan beberapa orang Quraisy dan mereka mengatakan, “Semoga Allah menggagalkan niatmu, kalian diutus oleh teman-teman kalian hanya untuk mengetahui sifat-sifat pribadi Muhammad lalu memberitahukan kepada mereka. Akan tetapi, kenyataannya kalian sudah terpengaruh lalu meninggalkan agama kalian dan membenarkan apa yang dikatakan Muhammad. Kami tidak melihat ada rombongan yang lebih bodoh dari kalian.” Mendengar kata-kata pedas dan tajam dari Abu Jahal bin Hisyam, mereka menjawab, “Selamat tinggal buat kamu, kami tidak akan membalas dan berbuat jahat kepadamu. Bagi kami amal-amal kami, dan bagimu amal-amalmu.”