Surah Fussilat Ayat 39
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنَّكَ تَرَى الْاَرْضَ خَاشِعَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْۗ اِنَّ الَّذِيْٓ اَحْيَاهَا لَمُحْيِ الْمَوْتٰى ۗاِنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٣٩
39. Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tafsir
Ayat ini menerangkan bahwa di antara bukti-bukti kekuasaan Allah membangkitkan manusia di hari Kiamat nanti ialah bumi yang tandus dan mati, tidak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan sedikit pun. Akan tetapi, apabila Dia menyirami tanah itu dengan air hujan dengan mengalirkan air kepadanya, maka bumi itu berubah menjadi hijau, karena tanahnya menjadi subur dan ditumbuhi tanam-tanaman.
Allah berfirman:
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah. (al-hajj/22: 5)
Ayat ini berkaitan dengan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan dengan adanya anugerah berupa air yang diturunkan dalam bentuk hujan. Pesan yang mirip, juga dapat ditemui pada Surah al-hajj/22 ayat 5, yang pada akhir ayatnya berbunyi: “…Dan engkau melihat bumi kering kerontang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya dia bergerak dan mengembang dan menumbuhkan berbagai jenis tanaman yang indah.” Kata “bergerak dan mengembang” dikaitkan dengan gerakan butiran tanah saat biji tumbuhan berkecambah dan akarnya berkembang dan tumbuh hingga menjadi pohon dewasa.
Allah yang telah menghidupkan bumi yang mati itu dengan menyiramkan air, dan menghidupkan tumbuh-tumbuhan, sehingga bumi itu menghijau, kuasa pula menghidupkan manusia yang telah mati, dan kuasa membangkitkannya dari kubur. Semuanya itu tidak ada yang sukar bagi-Nya. Semuanya mudah bagi-Nya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.